Kota Tokyo, Istanbul, dan Madrid berebut ingin menjadi tuan rumah Olimpiade 2020. Nasib ketiga kota ini akan ditentukan panitia, Sabtu (7/9/2013) waktu setempat atau Minggu WIB. Penentuan ketiga kota ini ada pada elektorat dari anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang terkenal susah diprediksi. Agar lebih adil, kota-kota anggota IOC yang mencalonkan diri sebagai tuan rumah Olimpiade tidak memiliki hak suara.
Tokyo dan Istanbul seperti berusaha memupus kekhawatiran bocornya PLTN Fukushima dan dampak krisis Suriah akan merusak kampanye mereka menjadi tuan rumah Olimpiade. Sebaliknya, Madrid lebih tenang. Upaya promosi pencalonan Madrid dibantu oleh superstar bola basket kelahiran Barcelona, Pau Gasol.
Madrid yang hanya menempati urutan ketiga dan kedua pada kampanye mereka untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2012 dan 2016, berharap beruntung pada pencalonan yang ketiga kalinya ini. Sedangkan Tokyo mengejar sukses keduanya bagi penyelenggaraan turnamen ini setelah tahun 1964. Sementara jika Istanbul yang menang, maka akan membuat Turki menjadi negara muslim pertama yang menjadi tuan rumah Olimpiade.
Tokyo saat ini terus saja dihantui kabar mengenai PLTN Fukushima yang bocor gara-gara tsunami dan gempa bumi dua tahun lalu yang membuat 18 ribu orang tewas. Kabar buruk terakhir menyebutkan bahwa air radioaktif tinggi telah bocor dari sebuah tangki penampungan dan mungkin mengalir ke tepi Samudera Pasifik.
Namun sejumlah atlet terkenal Jepang termasuk Direktur Olahraga Yuko Arakida meyakinkan bahwa menjadi tuan rumah Olimpiade akan menyemangati generasi muda yang menjadi korban tsunami dan gempa bumi.
"Intinya kami ingin masalah ini teratasi secepatnya," kata dia. "Kami menyampaikan pandangan masyarakat Fukushima namun kami berharap dengan menjadi tuan rumah Olimpiade bisa membawa ilham dan semangat kepada anak-anak di wilayah itu."
Sementara ketakutan bahwa konflik Suriah akan mengikis dukungan untuk Istanbul dibantah empat anggota IOC. "Peristiwa yang terjadi sekarang turut berperan (berpengaruh) namun dunia selalu berubah dan siapa yang tahu keadaan yang akan terjadi tujuh tahun nanti. Ini adalah suara untuk masa depan, bukan hanya demi saat ini," kata Wakil Presiden IOC Ng Ser Miang kepada AFP. (Ant/bek)
Tokyo dan Istanbul seperti berusaha memupus kekhawatiran bocornya PLTN Fukushima dan dampak krisis Suriah akan merusak kampanye mereka menjadi tuan rumah Olimpiade. Sebaliknya, Madrid lebih tenang. Upaya promosi pencalonan Madrid dibantu oleh superstar bola basket kelahiran Barcelona, Pau Gasol.
Madrid yang hanya menempati urutan ketiga dan kedua pada kampanye mereka untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2012 dan 2016, berharap beruntung pada pencalonan yang ketiga kalinya ini. Sedangkan Tokyo mengejar sukses keduanya bagi penyelenggaraan turnamen ini setelah tahun 1964. Sementara jika Istanbul yang menang, maka akan membuat Turki menjadi negara muslim pertama yang menjadi tuan rumah Olimpiade.
Tokyo saat ini terus saja dihantui kabar mengenai PLTN Fukushima yang bocor gara-gara tsunami dan gempa bumi dua tahun lalu yang membuat 18 ribu orang tewas. Kabar buruk terakhir menyebutkan bahwa air radioaktif tinggi telah bocor dari sebuah tangki penampungan dan mungkin mengalir ke tepi Samudera Pasifik.
Namun sejumlah atlet terkenal Jepang termasuk Direktur Olahraga Yuko Arakida meyakinkan bahwa menjadi tuan rumah Olimpiade akan menyemangati generasi muda yang menjadi korban tsunami dan gempa bumi.
"Intinya kami ingin masalah ini teratasi secepatnya," kata dia. "Kami menyampaikan pandangan masyarakat Fukushima namun kami berharap dengan menjadi tuan rumah Olimpiade bisa membawa ilham dan semangat kepada anak-anak di wilayah itu."
Sementara ketakutan bahwa konflik Suriah akan mengikis dukungan untuk Istanbul dibantah empat anggota IOC. "Peristiwa yang terjadi sekarang turut berperan (berpengaruh) namun dunia selalu berubah dan siapa yang tahu keadaan yang akan terjadi tujuh tahun nanti. Ini adalah suara untuk masa depan, bukan hanya demi saat ini," kata Wakil Presiden IOC Ng Ser Miang kepada AFP. (Ant/bek)
Berita Terkait :
0 komentar